Libur
telah usai, libur telah usai, hore… hore… hore… *lagu Tasya
Libur
telah usai kok malah bersorak-sorai. Gimana enggak, libur panjang akhir
Desember kemarin sudah diisi dengan berbagai kegiatan bagi sebagian orang untuk
me-refresh jiwa dan raganya. Untuk
ajang liburan, nggak hakiki hanya untuk mereka yang punya uang banyak lho. Liburan
murah meriah juga bisa dilakukan sebagai alternatif refreshing, misalnya adalah dengan
berwisata ke Kepulauan Seribu, dimana pulau yang termasuk dalam wilayah DKI
Jakarta.
Nah,
liburan tahun baru kemarin nih, saya tiba-tiba diculik dari rumah dan diajak oleh
teman dekat saya untuk pergi liburan. Awalnya sepeda motor melaju ke arah utara
lewat jalan Rawa Bokor, kemudian saya diajak melintasi Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta. Perjalanan tidak terhenti sampai di situ,
ternyata kami masih harus melewati jalan raya di Kabupaten Tangerang, tepatnya Teluk
Naga. Jeng jreeeeng, tujuannya kami ternyata adalah Dermaga Tanjung Pasir.
Dermaga
Tanjung Pasir ini berada di utara Kabupaten Tangerang, sepanjang jalan menuju
pesisir Pantai Tanjung Pasir, mulai bertebaranlah penduduk setempat yang
berjualan ikan-ikan hasil melaut, bahkan restoran-restoran yang menyajikan
hidangan khas laut, juga warung-warung kecil yang menyajikan minuman segar
seperti es kelapa muda, softdrink,
dll.
Setiba
di pesisir pantai, kami masuk ke pintu gerbang dan memarkirkan sepeda motor.
Untuk pintu masuk sekaligus parkir motor, kami langsung diminta juru parkir
senilai Rp15.000,00. Sampai di Dermaga Tanjung Pasir itu sekitar pukul 11 siang dan mulai ramai
dikunjungi banyak muda-mudi atau keluarga yang ingin liburan. Maklum hari itu
adalah hari Minggu, 30 Desember 2012, musimnya liburan anak sekolah, sekaligus
menjelang tahun baru. Bapak-bapak (nelayan) pun kebanjiran penumpang, mereka
menawarkan kapal kayu mereka untuk menyeberang ke Pulau Untung Jawa.
Yup,
di pesisir Pantai Tanjung Pasir, kata si bapak nelayan, tidaklah seindah di
Pulau Untung Jawa. Maka berhasillah si bapak nelayan tadi memengaruhi teman
saya dan mengajak saya untuk menyeberang ke Pulau Untung Jawa.
Menyeberang
ke Pulau Untung Jawa dari Dermaga Tanjung Pasir, per orang dikenakan biaya
Rp15.000,00 untuk satu kali jalan. Kalau PP bisa kena Rp30.000,00 per orang.
Nah, ini adalah harga mahalnya versi liburan panjang. Kalau libur hari biasa,
katanya teman saya itu, hanya Rp15.000,00 untuk PP. Hmmmm … lumayan juga ya
naik 2x lipat. Untuk kapal kayunya sendiri, jangan dibayangkan seperti kapal
pesiar yang terparkir manis di Pantai Marina Ancol ya, kapalnya sederhana sih,
tapi masih kategori aman kok, meskipun agak bikin deg-degan sedikit bagi yang
belum pernah mencoba menaiki kapal ini.
Ini
dia nih kapalnya, traraaaaa….
For the first time untuk saya dan
teman saya itu nekat naik kapal kayu berstandar aman lillahi ta’ala untuk menyeberang ke Kepulauan Seribu, plus orang
rumah nggak ada yang tahu satu pun kami di mana. Nah, kalau nggak izin kayak
gini, jangan diikutin yah :p
Kapal
tersebut sudah seperti angkot. Kapal akan berangkat kalau sudah agak penuh. Katanya
sih, biar kapal nggak miring dan nggak enteng. Hm…
Nah,
berhubung Pulau Untung Jawa ini jaraknya tidak terlalu jauh dari Dermaga
Tanjung Pasir, perjalanan yang harus ditempuh pun hanya sekitar 15-20 menit
saja. Pas azan solat Zuhur, kami tiba di Dermaga Pulau Untung Jawa, maka langsung
saja kami solat supaya waktu lebih efektif untuk jalan-jalan di pulau tersebut
dan makan siang.
Pemandangannya
lumayan bagus lah, air lautnya juga sudah mulai berbeda warna, dari yang
tadinya di Pesisir Tanjung Pasir berwarna cokelat, di sekitar Pulau Untung Jawa airnya mulai berwarna biru
kehijauan.
Siang
hari itu untungnya (pengaruh nama UNTUNG kali ya) cuaca agak mendung, tapi
tidak hujan. Langsung saja saya mengambil beberapa foto di pulau tersebut
sambil mencari tempat makan di pinggir pantai.
Dapatlah
kami tempat makan yang dimanjakan dengan pemandangan laut. Kami memesan paket
makan untuk 2 orang, yaitu 1 bakul kecil nasi putih, ikan kue bakar 1 kg, semangkok
cumi asam manis dan 4 gelas air mineral. Semuanya dikenakan biaya Rp90.000,00 +
tikar Rp10.000,00. Kayaknya sih, menu yang dikeluarkan juga menu harga versi
liburan nih *su’uzon :p
Kenyang
dengan makanan khas laut, lalu kami melanjutkan perjalanan menelusuri bibir
pantai di pulau tersebut. Di tempat wisata ini juga ada homestay bagi yang
ingin menginap, arena bermain anak untuk berenang, snorkeling, banana boat,
dan tempat-tempat untuk memancing ikan bagi mereka yang hobi memancing.
Jam
3 sore, pemandangan yang indah itu harus segera kami tinggalkan karena ombak
mulai tinggi dan kami memutuskan untuk kembali ke Tanjung Pasir. Di dermaga kami
memilih kapal kayu yang langsung berangkat supaya tidak kesorean, tapi kayaknya
kapal yang ini lebih rendah, dan penumpang sudah sangat padat. Kami nekatlah
untuk tetap menumpang karena memang masih tersisa 2 bangku. Ombak memang tidak
setenang waktu berangkat tadi, kapal yang penuh orang-orang itu mulai teriak-teriak
histeris sendiri, antara takut, tapi juga lucu tertawa. Lucu karena mungkin
bagi sebagian orang, ini sudah biasa begini memang kapalnya, cuma karena
penumpangnya tidak terbiasa, ya jadi teriak-teriak panik gitu saat kecipratan ombak
air laut yang masuk ke kapal. Agak beda memang dengan saat berangkat, waktu
sampai di Dermaga Tanjung Pasir, kami beramai-ramai mengucapkan hamdalah. Saya
abadikanlah kapal tersebut yang bikin saya dan teman saya jantungan di tengah
laut tadi. O-ooowww, ini sih bukan 50 orang lagi ya penumpangnya. Hehehee
namanya juga kapal berstandar aman lillahi
ta’ala.
Selesai
menyeberang, kami masih ingin menikmati indahnya pantai di sore hari. Jadilah
kami menikmati es kelapa muda di pesisir Pantai Tanjung Pasir dengan harga
Rp4.000 per buah kelapa. Sluuurrrrppp…
Catatan
nih buat yang mau liburan ke Pulau Untung Jawa.
- - Lebih dekat ke Pulau Untung Jawa memang berangkat dari Dermaga Tanjung Pasir.
- - Barangkat ke Tanjung Pasir lebih baik pagi sebelum jam 8, katanya tidak kena ongkos parkir.
- - Bawa bekal makanan dari rumah atau minuman ringan karena tempat wisata biasanya harganya lebih mahal daripada beli di Indomart atau Alfamart.
- - Kalau ingin berenang, jangan lupa bawa baju renang dan pakaian ganti sekaligus alat mandinya.
- - Bawa kantong kresek, minyak angin/kayu putih, atau antimo bagi yang mabuk laut.
- - Pulangnya sekitar jam 3 sore karena ombak belum terlalu tinggi.
Nah,
itu dia pengalaman pertama saya naik kapal kayu ke Kepulauan Seribu di akhir
tahun 2012. Bagaimana dengan liburan akhir tahunmu?
Ngliat perahunya.. nggg nggg.. pantesan suami gue kapok ke pulau-pulau itu, wkwkwkwkwk..
BalasHapusEtapi makan ikan bakar di pinggir pantai emang maknyuuussss.. ^O^
Hahahahaa perahunya memang begitu adanya, namanya juga murah meriah.
HapusMau yg kyk di Ancol dell? Ada, tp ga tau harganya... :p
Makan ikan bakar di pinggir laut emang romantis bangeeetttt, sumpaaaahhh ^^
asalamulaikum mbak,,
BalasHapussalam Kenal,, Bayu Si angin,,,!
folow bloger saya yah Forza Skk
bloger mbak ahayurumi sudah saya folow ( join the site )
http://anginskk.blogspot.com/
di tunggu kunjunganya !!!
oke, makasih kunjungannya ^^
Hapuskeren nih..hehe
BalasHapusMakasih, ya... be my follower ^^
Hapusmbak, ke pantai selatan jogja aja yuuuukkkk...buagguuuussseee subhanallah... liat postingan ini jadi pengen posting waktu liburan ke jogja hehehehe.....^_^
BalasHapusWah, kalo pantai selatan jogja mah tiada duanya, Mbak, Subhanallah, bikin pengin balik terus..
HapusAyo, Mbak, visit to Jogja.. Saya blm pernah ke Pantai Indrayanti, Baron, Samas, Kukup, Krakal, Ngobaran, Sundak, etc, etc, Mantaaaap kali ya Mbak... hehehehehehe
Jadi mau ke pulau untung, seru banget. Dan murah meriah. x))
BalasHapussegera meluncuuuur ^^
HapusSeruuuuu
BalasHapus