Jumat, 11 Januari 2013

Tuuut tuuuut gujes gujesss ...

Jadi, jadi, jadi liburan panjang Natal kemarin tanggal 22-25 Desember, kami sekeluarga sudah memesan tiket Kereta Api  jurusan Stasiun Tugu Yogyakarta sejak H-90, tiket sudah termasuk pulang-pergi Jakarta-Jogja.


Keluarga besar di Yogyakarta dari jauh hari sudah sangat mengharapkan kami sekeluarga datang di hari pernikahan sepupu saya yang hanya anak semata wayang dari Pakde. Akan tetapi, pada hari H keberangkatan, Jakarta seharian sudah diguyur hujan deras. Tahu sendiri kan masalah Jakarta dari tahun ke tahun, yaitu banjir meski hujan hanya seharian, yang buntutnya pasti akan muncul masalah macet.

Jarak dari rumah (Kalideres) ke Stasiun Senen harusnya hanya ditempuh dengan waktu paling lama 2 jam, sudah plus lampu merah. Perkiraan kami berangkat jam 3 sore dari rumah itu pasti sampai di sana ya paling tidak jam 5-an atau menjelang Magrib. Kereta Senja Utama Yogja jurusan Stasiun tugu itu berangkat pukul 19.35 WIB. Setidaknya kami masih punya waktu aman sekitar satu setengah jam sambil menunggu kereta tiba.

Oo-oooowww, ternyata jam 3 sore saat keluar dari gang rumah sudah macet ndedet dan bergerak hanya maju 2 sampai 5 meter per menitnya. Alhasil kami cari jalan lain dan mencari jalan tol menuju Ancol. Set … set … set … set … tiba di Perumahan Taman Palem (sebelum tol JORR-W1), ternyata banjiirrrrr, Saudara-Saudara o.O



Setelah keluar Perumahan Taman Palem, tsaaahhhhh … maceeeetttttt banget banget banget.. Perasaan ya, yang namanya pintu masuk tol itu serasa jauuuuuh banget, enggak sampe-sampe. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 6 Magrib. Dan muka kami sekeluarga sudah pucat pasi. Saling diam dan hanya bilang: ayo, maju, maju, ambil kanan, ambil kiri, aduh itu motor, yak keluarin tangan (kalau kendaraan lain pada nggak mau kalah). Fiuhhhh….


Yang ada dipikiran kami saat itu mungkin adalah siapa yang mau disalahkan? Hujankah, telat berangkatkah dari rumah, atau macetkah? Hash, bukan waktunya untuk saling menyalahkan. Yang pasti saya waktu itu hanya bisa berdoa dan baca Surat Al-Fatihah sepanjang jalan atau Ayat Kursi, atau hanya beristighfar agar jangan sampai telat sampai ke stasiun. Ajaibnya, setiap saya membaca Ayat Kursi, ada saja jalan untuk bergerak dan ngebut saat sudah masuk ke dalam tol meski malam itu (sudah gelap) jalan Tol  Sedyatmo agak padat. Si sopir pun mungkin sudah stres kali ya karena mau-nggak mau mengantarkan kami dan jangan sampai ketinggalan kereta. 

Singkat cerita, kami tiba di Stasiun Senen pukul 19.25. Mobil tidak bisa parkir ke dalam Stasiun Senen, lalu secara refleks kami lari-larian dari luar stasiun ke peron dengan membawa koper, kardus, tas jinjing, dll., (ala mudik banget). Untungnya yaaa, untungnya si kereta ternyata telat sekitar 15 menit. Alhamdulillah nyaris banget ketinggalan kereta dan alhamdulillah masih bisa solat (dirapel). Bayangkan kalau kami sekeluarga (4 orang) ketinggalan kereta dan tiket hangus begitu saja dan tiket balik ke Jakarta harus dibatalkan, sedangkan kami sudah memesan tiket dari H-90. Jlebbb…

Untungnya itu tidak terjadi. Kami sekeluarga, penumpang bangku depan atau belakang mungkin adalah penumpang yang beruntung tidak tertinggal kereta di saat Jakarta lumpuh karena macet dan banjir. Karena si kereta ini terlihat sepi sekali, padahal tiket ini sudah habis terjual sejak kami mau memesan lagi untuk keberangkatan saudara dengan tanggal dan kereta yang sama. Ya, maklumlah, ini adalah libur panjangnya anak sekolah dan Natalan. Nah, kalau bangku banyak yang kosong, kemungkinan banyak yang tertinggal kereta dong ya? :(

Anyway, soal kereta, sebenarnya saya adalah manusia yang norak soal kereta alias pengguna baru jasa perkeretaapian. Maklum saja, lahir dan besar di Jakarta belum pernah sama sekali naik kereta untuk mudik ke Yogyakarta. Keluarga saya termasuk keluarga yang rutin untuk kegiatan mudik tersebut. Akan tetapi, baru pada 2012 inilah saya mencoba naik kereta. Ini adalah kali ketiga saya naik kereta dan saya memilih kelas bisnis malam, yaitu Kereta Senja Utama Yogya. Pernah mencoba naik eksekutif untuk Taksaka malam, tapi yang ada malah kedinginan sepanjang jalan dan tak nyaman untuk tidur. Naik kelas bisnis untuk malam juga tidak terlalu panas, malah dingin, dan harganya juga lebih murah. Hanya saja di kereta bisnis, pedagang asongan dari stasiun-stasiun besar boleh masuk dan berjualan di dalam kereta selagi kereta berhenti. Kalau kereta mau jalan, mereka harus turun dan pintu gerbong kembali dikunci. Untuk pemesanan dan tahu jadwal kereta, bisa dicek di sini nih. Kami mulai menggunakan kendaraan kereta cuma karena sudah bosan dengan macetnya di jalan Pantura Jawa Barat atau sekitar Kebumen.


Selain mulai suka dengan perjalanan naik kereta, kami juga jadi lebih suka dengan perjalanan di siang hari. Kalau malam hari itu jendela (jujur) nggak ada pemandangan apa-apa, yang kelihatan cuma lampu saja (ya eyalah cumi -___-“) Nah, kalau siang hari, sumpah (jujur lagi) pemandangan ciptaan Yang Kuasa itu indaaaaaah banget. 












21 komentar:

  1. Keren tuh yang gunungnya kliatan, walopun awan di langitnya kliatan mengkhawatirkan yakk.. kayak mo badai :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Dell, yg ada foto gunungnya kelihatan dari jauh, gw sama bokap sempet bercanda, itu tempat yg dipager biru, buat mantau apa buat pacaran ya? xixixixixixi...

      waktu sampai di Cirebon siang2, hujan deras, ditambah halilintar, dan kanan-kirinya sawah... itu yg paling horor, menurut gw kemarin >0<

      Hapus

  2. follow sukses, d tunggu follow baliknya :) salam persahabatan

    BalasHapus
  3. cieee akhirnya ke jogja juga sist..:)
    jadi ke pindul gak??

    oia salam kenal
    kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
    folloback juga ya buat nambah temen sesama blogger,,tukeran link juga boleh,,makasih..^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih jg ya.. sip sip, akan sering2 mengunjungi TKP Epicentrum ^^

      Sy keturunan dr jogja kok, bro, cuma rumahnya di jakarta.. Setahun ke Jogja paling ngga 2-3x.. cuma sayangnya belum pernah ke pindul.. hehehehe

      Hapus
  4. untung gak sp ketinggalan kereta ya.. kasian juga buat yg sp ketinggalan kereta

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau sampai kejadian ketnggalan KA, bisa disusul naik pesawat lho? hehehehe...ngaconya kumat.

      #perjalanan KA klo sang hr seru bisa lht2 pemandangan serba hijau di kanan-kiri relnya

      Hapus
    2. @Myra.. iya, Mbak, untungnya ngga sampai ketinggalan kereta.. hiks hiks...

      Hapus
    3. @Ririe.. wktu libur natalan kemarin, tiket pesawat klo ngga mahal, pasti habis.. jd wktu itu cm bisa berdoa aja, Mbak... alhmdlh, Allah Maha mengerti ttg kemampuan kita.. hehehe

      Setuju, Mbak, pemandangannya di siang hari naik kereta itu indah bgt... ^^

      Hapus
  5. Alhamdulillah...ga tertinggal kereta..tuk brangkat ke jogja ya mbak...pdhal sdh di rencanakan waktunya matang2....

    Sy pun pernah ngalamin hal serupa...
    Dan itu...bisa jd bahan cerita yg bikin rame...di saat kita sampai dan berjumpa dg para kerabt n sedulur di kp hal kita...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, bikin deg-degan.. sambil buat pelajaran jg deh ya... ^^

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Saya pernah ketinggalan kereta di Senen, waktu itu mo ke Jogja juga. Keretanya jalan persis banget di depan mata dan gak kekejar. Nyeseknya lebih pol! :D

    Salam kenal, kunjungan balik nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuuuhhhh, itu nyesek bgt.. T_T knp ngga loncat? pintunya udh ketutup ya? apa bawa keluarga?
      *maap membuka luka lama..

      Siap komandan, siap meluncur ke Blognya agan ^^

      Hapus
  8. sepertinya kalau ke jogja saya harus coba naik kereta juga :D


    Cheers

    Yulia Rahmawati

    BalasHapus
  9. wow, untung banget masih keburu sampe sana dan naek kereta. Dan menikmati perjalanan naek kereta.
    Btw, kalo gak salah akhir desember kemaren curah hujan masih belom separah sekarang ya, tapi itu juga udah banjir rupanya.. ckck.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehee,,, betul.. ternyata Januari ini Top of the news adalah BANJIR..

      iya, alhamdulillah gak ketinggalan.. ayo2, sa, coba perjalanan ke Jogja naik kereta ^^

      Hapus
  10. Balasan
    1. Lain waktu kamu mesti coba, Elsa.. tp smoga gak sama nasibnya deg-degan takut ketinggalan kereta ya.. xixixixixi :p

      Hapus