Rabu, 14 November 2012

Kunjungan ke Masjid


Setiap pasangan pasti punya pengalaman masing-masing. Awalnya kami biasa saja, tapi semenjak jalan bersama, rasanya ada yang beda. Yang mau diceritakan memang agak riya sih, tapi ini smoga menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan yang lainnya. Diambil positifnya saja dari yang saya tulis ini. Tidak seumum pasangan lain (bukan mayoritas) yang kalau kencan pertama atau PDKT ke Mall, nonton, ke taman, atau tempat wisata lainnya. Kami juga bukan berasal dari suatu organisasi yang agamis anti tempat pacaran, dsb. Kami biasa saja. 


Nah, sejak jalan bareng, kami agak gak suka ke mall dan sejenisnya. Berhubung kami jadian pun susah prosesnya, maka si dia pernah berjanji sama saya bahwasanya kalau kita jadian, saya mau diajak beribadah bersama di Masjid Al-Azhom Kota Tangerang. Eits, jangan salah persepsi dulu, kita ngga mau pacaran atau mojok di tempat yang suci, maksudnya adalah ibadah bersama. Just it ^^

Niat pertama adalah mengunjungi Masjid Al-Azhom untuk sholat Magrib dan Yasinan bersama mendoakan Alharhumah Ibunda si dia.  Namun, karena ada suatu halangan waktu mau perjalanan ke sana, yakni hujan lebat, maka motor kami pun berbelok ke masjid dalam gang rumah dekat dengan rumahku. Namanya adalah Masjid Al-Hikmah Kalideres.


 Berhubung masjidnya ada di dalam gang, jadi tempatnya pun gak begitu luas. Tempat parkirannya pun tidak ada, hanya di parkir tepat di depan pintu gerbang masjid. Agak nggak aman dan bikin was-was sih kalau bawa kendaraan pribadi, tapi ya mau bagaimana lagi, wong waktu itu dadakan dan di luar perkiraan bahwa akan hujan lebat.

Niat kedua saat jalan adalah tetap pergi ke Masjid Al-Azhom. Weekend itu kita berencana jalan ke Masjid Al-Azhom Kota Tangerang. Tapi, (lagi-lagi) azan Zuhur sebentar lagi berkumandang, sedangkan kami sedang dalam perjalanan ke BSD. Alhasil, tersangkutlah kami untuk melaksanakan sholat Zuhur di Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD. Untuk ukuran masjid ini cukup luas karena berada di areal sekolah Al-Azhar BSD. Tempat parkir luas dan cukup aman, jadi nggak perlu khawatir jika kita membawa kendaraan pribadi.
 


 Masuk ke area dalam, kita agak bingung nih, karena masjid terbagi 2 lantai. Saya pun kemudian bertanya pada orang yang kebetulan sudah selesai melaksanakan sholat tentang di mana tempat wudhu wanita, kemudian wanita sholatnya di lantai atas atau lantai bawah. Untuk ukuran toilet dan tempat wudhu di sini, lumayan bersih, ada kaca juga yang cukup lebar untuk para kami merapikan diri setelah berwudhu. Nah, untuk tempat sholatnya, berhubung itu adalah hari libur, maka laki-laki dan wanita sama-sama sholat di lantai bawah. Tidak masalah juga sih, karena si wanita pasti mengambil saf paling belakang, sedangkan laki-laki di saf paling depan.


Masih penasaran nih sama Masjid Al-Azhom Tangerang. Karena dia sudah terlanjur berjanji, saya pun smakin penasaran. Menjelang Ashar kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Tangerang, tepatnya menuju ke Masjid Al-Azhom. Finnaly… yeeeyyy ^^ saya pun di ajak ke sana untuk melaksanakan ibadah sholat Ashar di hari yang sama setelah sholat di Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD. Masjid Al-Azhom ini berada tepat di jantungnya Kota Tangerang karena letaknya berseberangan dengan Pemerintahan Kota Tangerang. Termasuk dalam 10 masjid besar yang ada di Indonesia lho. 


Untuk tempat parkir jangan khawatir, di sini parkirannya cukup luas dan tentunya ada petugas pengamannya. Berhubung ini adalah masjid umum dan besar, minusnya adalah tidak ada tempat penitipan sandal dan sepatu. Untungnya kami berpikir positif saja, semoga masjid ini aman. Alhamdulillah tidak ada pengemis atau orang iseng yang ingin mengganggu atau meminta upah dari alas kaki para jemaat.

Masuk ke tempat wudhu, ini yang bikin saya nyaman daripada beberapa masjid lain yang pernah saya kunjungi, toilet di sini cukup banyak. Di dekat pintu masuk tempat wudhu ada seorang wanita yang bertugas meminjamkan mukena kepada akhwat yang tidak membawa mukena untuk sholat. Untuk peminjaman tidak dikenakan biaya, namun jika ada yang mau bersedekah memberinya uang, tidak salah juga. Kemudian tempat wudhu di sini disetting begitu rupa supaya wudhu tidak terlalu ribet. Ini menurut saya sangat membantu karena biasanya saya membawa tas dan agak ribet klo wudhu tidak ada tempat tasnya. Di atas keran yang sudah disetting itu kita bisa menaruh barang bawaan kita dan kita bebas berwudhu dengan rasa aman.  

Uniknya masjid ini adalah karpet hanya dipasang 2 sampai 3 saf saja, sisanya hanya beralaskan lantai. Jangan khawatir akan kotor, kaki saya yang agak peka kalau menginjak debu, ini saya merasakan tidak ada debu yang menempel pada telapak kaki saya. Itu artinya, masjid ini cukup bersih untuk sholat walau tidak memakai sajadah. Untuk suasana area masjid, di sini cukup adem. Pantas saja ya si dia terus mengajak saya ke Al-Azhom. Ternyata, saya pun juga akhirnya menyukai masjid ini.


Masjid selanjutnya dengan hari yang sama, saya melewati masjid yang ornamennya sangat unik, yaitu Masjid Mathlaul Huda Cipondoh Tangerang tepat azan Magrib. Tadinya saya meminta untuk sholat di sana, tetapi si dia lebih memilih memulangkan saya ke rumah. Karena selain memang sudah lelah, tetapi juga dia malu bila sholat di sana bersama saya dan akan bertemu dengan keluarga besarnya. Maklum, dia pernah menjadi marbut di masjid itu dan rumahnya memang dekat dengan masjid itu.. xixixixixi :D


Kunjungan masjid selanjutnya sesuai dengan request saya adalah masjid nomor 1 di Jakarta, yaitu Masjid Istiqlal. Sssstttt,,, saya memang kelahiran Jakarta, tapi saya belum pernah masuk ke dalam Masjid Istiqlal.. hehehee.. Maka, masuklah masjid itu ke dalam request saya mengunjungi masjid bersamanya. 


Untungnya, itu masjid letaknya tidak jauh dari tempat dimana kami bekerja. Jadi setelah bekerja, kami memutuskan untuk sholat Magrib bersama di sana. Pertama masuk, di sana sudah barang tentu tempat parkirnya luas karena itu adalah masjid yang terkenal. Di sana juga ada tempat penitipan sandal/sepatu yang juga tidak dimintai bayaran. Tetapi, minusnya di sana untuk tempat wudhu wanita, jauuuuuuuuuh sekali, harus melewati lorong yang agak remang-remang. Kalau ada teman yang sama-sama wanita sih tidak apa, tapi berhubung saya sendiri, saya jadi merasa agak horor juga sendirian. Tiba di tempat wudhu wanita, ternyata lebih horor lagi. Toilet memang banyak, tapi yang terbuka hanya 1 pintu toilet saja. Lantai tempat wudhunya juga agak kusam dan berlumut. Mungkin jenis airnya juga ya… Waktu itu adalah waktu sholat Magrib, saya agak terheran-heran, yang wanita pada berwudhu di mana sih, kok sepi banget?  

 

Sholat berjamaah di Masjid Istiqlal, suara imamnya dan bacaannya sangat bagus, sehingga saya pun jadi merasakan suatu kenyamanan di telinga saya. Namun, sholat saya jadi agak nggak khusyuk ya, ini saya akui :p karena itu adalah hari pertama saya ke sana sehingga saya melihat serta terkagum-kagum bahwa masjid ini sangatlah megah. Di sana pun saya tak lupa mengambil beberapa picture untuk mengabadikan.



Kunjungan Masjid selanjutnya adalah Masjid An-Nur’ainiyah. Saya pernah sholat di sini ketika tarawih di bulan Ramadhan, tapi berhubung si Dia belum pernah ke sana, maka saya pun mengajaknya untuk berjamaah di sana. Untuk tempat parkir juga cukup aman. Toilet dan tempat wudhu juga lumayanlah, agak berlumut di tempat wanita ya wajar karena jarang sekali pengunjung wanitanya.. hehehehe



Masjid selanjutnya yang pernah kami kunjungi adalah Masjid Al-Fauz di Pemerintahan Kota Jakarta Pusat (Walikota Jakarta Pusat). Di sini termasuk masjid yang nyaman juga dengan tersedianya lahan parkir dan tempat wudhu yang lumayan bersih. Masjidnya juga cukup lumayan besar dan adem.


Masjid dadakan yang kita pernah kunjungi lainnya, yaitu Masjid Uswatun Hasanah, tepatnya di bawah Fly over Pesing. Masjid ini cukup ramai dikunjungi karena berada tepat di pinggir jalan dan banyak disinggahi pleh para pengendara yang sedang melakukan perjalanan. Berhubung masjid ini sedang dalam tahap renovasi, jadi struktur bangunannya pun masih seadanya. Kita doakan saja ya supaya masjidnya cepat rapi dan pengunjungnya semakin banyak. Aamiin.


Setiap masjid pasti ada plus ada minusnya, kita ambil positifnya saja dari info masjid yang saya tulis ini. Ada baiknya kita yang muda memuliakan masjid kan daripada memuliakan mall dan sejenisnya J
Smoga bermanfaat dan saya bisa melakukan kunjungan lagi ke beberapa masjid yang belum saya datangi. Maaf, sekali lagi bukan untuk bermaksud riya. Kami hanya ingin memberikan informasi. Nah, untuk selanjutnya kunjungan ke masjid mana ya??? :D

4 komentar:

  1. Masjid Al Azhar duooooooooooooooongggg.. tempatnya Sitti Hawwa dan Adam kencan, hihihi..
    Kapan-kapan coba ah ke Al Azhom, kayaknya asik. Kalo Istiqlal, gw kapok pok pok.. terlalu gede buat cewe yang gampang pegel kayak gw :p

    BalasHapus
  2. @Della.. Masjid Al-Azhar mana nih dell? Masjid Al-Azhar sekarang banyak :p
    iya, gw juga sebenernya kapok ke Istiqlal, tp gw malah 2x ke sana.. kepepet sih, krn abis dr stasiun Senen, jd nglewatin situ.. tempat wudhunya yg cewek horror dan jauuuuhhhh..
    untuk kali ke-2 malah nyampur sm cowok, haahhhh, tempat wudhu yg tidak strategis -_-" mana pake jilbab..

    BalasHapus
  3. masjid al adzom itu tersedia tempat penitipan sandal dan sepatu di setiap sudutnya baik untuk jamaah wanita atau laki laki dan mampu menampung banyak titipan alas kali dari jamaah.
    lain kali teliti tempatnya dulu mbak baru publikasikan.
    dan 1 lagi di masjid itu fasilitas tidak ada yg bayar kecuali infaq

    BalasHapus
  4. masjid al adzom itu tersedia tempat penitipan sandal dan sepatu di setiap sudutnya baik untuk jamaah wanita atau laki laki dan mampu menampung banyak titipan alas kali dari jamaah.
    lain kali teliti tempatnya dulu mbak baru publikasikan.
    dan 1 lagi di masjid itu fasilitas tidak ada yg bayar kecuali infaq

    BalasHapus