Setiap pasangan pasti punya
pengalaman masing-masing. Awalnya kami biasa saja, tapi semenjak jalan bersama,
rasanya ada yang beda. Yang mau diceritakan memang agak riya sih, tapi ini
smoga menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan yang lainnya. Diambil positifnya
saja dari yang saya tulis ini. Tidak seumum pasangan lain (bukan mayoritas)
yang kalau kencan pertama atau PDKT ke Mall, nonton, ke taman, atau tempat
wisata lainnya. Kami juga bukan berasal dari suatu organisasi yang agamis anti
tempat pacaran, dsb. Kami biasa saja.
Nah, sejak jalan bareng, kami agak
gak suka ke mall dan sejenisnya. Berhubung kami jadian pun susah prosesnya, maka
si dia pernah berjanji sama saya bahwasanya kalau kita jadian, saya mau diajak
beribadah bersama di Masjid Al-Azhom Kota Tangerang. Eits, jangan salah
persepsi dulu, kita ngga mau pacaran atau mojok di tempat yang suci, maksudnya
adalah ibadah bersama. Just it ^^
Niat pertama adalah mengunjungi
Masjid Al-Azhom untuk sholat Magrib dan Yasinan bersama mendoakan Alharhumah
Ibunda si dia. Namun, karena ada suatu
halangan waktu mau perjalanan ke sana, yakni hujan lebat, maka motor kami pun
berbelok ke masjid dalam gang rumah dekat dengan rumahku. Namanya adalah Masjid
Al-Hikmah Kalideres.
Berhubung masjidnya ada di dalam
gang, jadi tempatnya pun gak begitu luas. Tempat parkirannya pun tidak ada,
hanya di parkir tepat di depan pintu gerbang masjid. Agak nggak aman dan bikin
was-was sih kalau bawa kendaraan pribadi, tapi ya mau bagaimana lagi, wong
waktu itu dadakan dan di luar perkiraan bahwa akan hujan lebat.
Niat kedua saat jalan adalah tetap
pergi ke Masjid Al-Azhom. Weekend itu kita berencana jalan ke Masjid Al-Azhom
Kota Tangerang. Tapi, (lagi-lagi) azan Zuhur sebentar lagi berkumandang,
sedangkan kami sedang dalam perjalanan ke BSD. Alhasil, tersangkutlah kami untuk
melaksanakan sholat Zuhur di Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD. Untuk ukuran
masjid ini cukup luas karena berada di areal sekolah Al-Azhar BSD. Tempat
parkir luas dan cukup aman, jadi nggak perlu khawatir jika kita membawa
kendaraan pribadi.
Masuk ke area dalam, kita agak
bingung nih, karena masjid terbagi 2 lantai. Saya pun kemudian bertanya pada
orang yang kebetulan sudah selesai melaksanakan sholat tentang di mana tempat
wudhu wanita, kemudian wanita sholatnya di lantai atas atau lantai bawah. Untuk
ukuran toilet dan tempat wudhu di sini, lumayan bersih, ada kaca juga yang
cukup lebar untuk para kami merapikan diri setelah berwudhu. Nah, untuk tempat sholatnya,
berhubung itu adalah hari libur, maka laki-laki dan wanita sama-sama sholat di
lantai bawah. Tidak masalah juga sih, karena si wanita pasti mengambil saf paling
belakang, sedangkan laki-laki di saf paling depan.
Masih penasaran nih sama Masjid
Al-Azhom Tangerang. Karena dia sudah terlanjur berjanji, saya pun smakin
penasaran. Menjelang Ashar kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Tangerang,
tepatnya menuju ke Masjid Al-Azhom. Finnaly… yeeeyyy ^^ saya pun di ajak ke
sana untuk melaksanakan ibadah sholat Ashar di hari yang sama setelah sholat di
Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD. Masjid Al-Azhom ini berada tepat di jantungnya
Kota Tangerang karena letaknya berseberangan dengan Pemerintahan Kota Tangerang.
Termasuk dalam 10 masjid besar yang ada di Indonesia lho.
Untuk tempat parkir jangan
khawatir, di sini parkirannya cukup luas dan tentunya ada petugas pengamannya. Berhubung
ini adalah masjid umum dan besar, minusnya adalah tidak ada tempat penitipan
sandal dan sepatu. Untungnya kami berpikir positif saja, semoga masjid ini
aman. Alhamdulillah tidak ada pengemis atau orang iseng yang ingin mengganggu atau
meminta upah dari alas kaki para jemaat.
Masuk ke tempat wudhu, ini yang
bikin saya nyaman daripada beberapa masjid lain yang pernah saya kunjungi,
toilet di sini cukup banyak. Di dekat pintu masuk tempat wudhu ada seorang
wanita yang bertugas meminjamkan mukena kepada akhwat yang tidak membawa mukena
untuk sholat. Untuk peminjaman tidak dikenakan biaya, namun jika ada yang mau
bersedekah memberinya uang, tidak salah juga. Kemudian tempat wudhu di sini
disetting begitu rupa supaya wudhu tidak terlalu ribet. Ini menurut saya sangat
membantu karena biasanya saya membawa tas dan agak ribet klo wudhu tidak ada
tempat tasnya. Di atas keran yang sudah disetting itu kita bisa menaruh barang
bawaan kita dan kita bebas berwudhu dengan rasa aman.
Uniknya masjid ini adalah karpet
hanya dipasang 2 sampai 3 saf saja, sisanya hanya beralaskan lantai. Jangan
khawatir akan kotor, kaki saya yang agak peka kalau menginjak debu, ini saya
merasakan tidak ada debu yang menempel pada telapak kaki saya. Itu artinya,
masjid ini cukup bersih untuk sholat walau tidak memakai sajadah. Untuk suasana
area masjid, di sini cukup adem. Pantas saja ya si dia terus mengajak saya ke
Al-Azhom. Ternyata, saya pun juga akhirnya menyukai masjid ini.
Masjid selanjutnya dengan hari yang
sama, saya melewati masjid yang ornamennya sangat unik, yaitu Masjid Mathlaul
Huda Cipondoh Tangerang tepat azan Magrib. Tadinya saya meminta untuk sholat di
sana, tetapi si dia lebih memilih memulangkan saya ke rumah. Karena selain
memang sudah lelah, tetapi juga dia malu bila sholat di sana bersama saya dan
akan bertemu dengan keluarga besarnya. Maklum, dia pernah menjadi marbut di
masjid itu dan rumahnya memang dekat dengan masjid itu.. xixixixixi :D
Kunjungan masjid selanjutnya sesuai
dengan request saya adalah masjid nomor 1 di Jakarta, yaitu Masjid Istiqlal.
Sssstttt,,, saya memang kelahiran Jakarta, tapi saya belum pernah masuk ke
dalam Masjid Istiqlal.. hehehee.. Maka, masuklah masjid itu ke dalam request
saya mengunjungi masjid bersamanya.
Untungnya, itu masjid letaknya
tidak jauh dari tempat dimana kami bekerja. Jadi setelah bekerja, kami memutuskan
untuk sholat Magrib bersama di sana. Pertama masuk, di sana sudah barang tentu
tempat parkirnya luas karena itu adalah masjid yang terkenal. Di sana juga ada
tempat penitipan sandal/sepatu yang juga tidak dimintai bayaran. Tetapi,
minusnya di sana untuk tempat wudhu wanita, jauuuuuuuuuh sekali, harus melewati
lorong yang agak remang-remang. Kalau ada teman yang sama-sama wanita sih tidak
apa, tapi berhubung saya sendiri, saya jadi merasa agak horor juga sendirian.
Tiba di tempat wudhu wanita, ternyata lebih horor lagi. Toilet memang banyak,
tapi yang terbuka hanya 1 pintu toilet saja. Lantai tempat wudhunya juga agak
kusam dan berlumut. Mungkin jenis airnya juga ya… Waktu itu adalah waktu sholat
Magrib, saya agak terheran-heran, yang wanita pada berwudhu di mana sih, kok
sepi banget?
Sholat berjamaah di Masjid
Istiqlal, suara imamnya dan bacaannya sangat bagus, sehingga saya pun jadi
merasakan suatu kenyamanan di telinga saya. Namun, sholat saya jadi agak nggak
khusyuk ya, ini saya akui :p karena itu adalah hari pertama saya ke sana sehingga
saya melihat serta terkagum-kagum bahwa masjid ini sangatlah megah. Di sana pun
saya tak lupa mengambil beberapa picture untuk mengabadikan.
Kunjungan Masjid selanjutnya adalah
Masjid An-Nur’ainiyah. Saya pernah sholat di sini ketika tarawih di bulan
Ramadhan, tapi berhubung si Dia belum pernah ke sana, maka saya pun mengajaknya
untuk berjamaah di sana. Untuk tempat parkir juga cukup aman. Toilet dan tempat
wudhu juga lumayanlah, agak berlumut di tempat wanita ya wajar karena jarang
sekali pengunjung wanitanya.. hehehehe
Masjid selanjutnya yang pernah kami
kunjungi adalah Masjid Al-Fauz di Pemerintahan Kota Jakarta Pusat (Walikota
Jakarta Pusat). Di sini termasuk masjid yang nyaman juga dengan tersedianya
lahan parkir dan tempat wudhu yang lumayan bersih. Masjidnya juga cukup lumayan
besar dan adem.
Masjid dadakan yang kita pernah
kunjungi lainnya, yaitu Masjid Uswatun Hasanah, tepatnya di bawah Fly over
Pesing. Masjid ini cukup ramai dikunjungi karena berada tepat di pinggir jalan
dan banyak disinggahi pleh para pengendara yang sedang melakukan perjalanan.
Berhubung masjid ini sedang dalam tahap renovasi, jadi struktur bangunannya pun
masih seadanya. Kita doakan saja ya supaya masjidnya cepat rapi dan
pengunjungnya semakin banyak. Aamiin.
Setiap masjid pasti ada plus ada
minusnya, kita ambil positifnya saja dari info masjid yang saya tulis ini. Ada
baiknya kita yang muda memuliakan masjid kan daripada memuliakan mall dan
sejenisnya J
Smoga bermanfaat dan saya bisa
melakukan kunjungan lagi ke beberapa masjid yang belum saya datangi. Maaf, sekali
lagi bukan untuk bermaksud riya. Kami hanya ingin memberikan informasi. Nah, untuk
selanjutnya kunjungan ke masjid mana ya??? :D
Masjid Al Azhar duooooooooooooooongggg.. tempatnya Sitti Hawwa dan Adam kencan, hihihi..
BalasHapusKapan-kapan coba ah ke Al Azhom, kayaknya asik. Kalo Istiqlal, gw kapok pok pok.. terlalu gede buat cewe yang gampang pegel kayak gw :p
@Della.. Masjid Al-Azhar mana nih dell? Masjid Al-Azhar sekarang banyak :p
BalasHapusiya, gw juga sebenernya kapok ke Istiqlal, tp gw malah 2x ke sana.. kepepet sih, krn abis dr stasiun Senen, jd nglewatin situ.. tempat wudhunya yg cewek horror dan jauuuuhhhh..
untuk kali ke-2 malah nyampur sm cowok, haahhhh, tempat wudhu yg tidak strategis -_-" mana pake jilbab..
masjid al adzom itu tersedia tempat penitipan sandal dan sepatu di setiap sudutnya baik untuk jamaah wanita atau laki laki dan mampu menampung banyak titipan alas kali dari jamaah.
BalasHapuslain kali teliti tempatnya dulu mbak baru publikasikan.
dan 1 lagi di masjid itu fasilitas tidak ada yg bayar kecuali infaq
masjid al adzom itu tersedia tempat penitipan sandal dan sepatu di setiap sudutnya baik untuk jamaah wanita atau laki laki dan mampu menampung banyak titipan alas kali dari jamaah.
BalasHapuslain kali teliti tempatnya dulu mbak baru publikasikan.
dan 1 lagi di masjid itu fasilitas tidak ada yg bayar kecuali infaq